Tuesday, October 25, 2016

KKL Surabaya-Bali-Lombok Teknik Mesin UMK Angkatan 2013



25 Juli 2016
KKL (Kunjungan Kerja Lapangan) merupakan satu mata kuliah di Teknik Mesin sebagai sarana mengenal selukbeluk Industri mulai dari proses produksi, mesin untuk produksi, control kualitas, cara kerja mesin produksi.
Berangkat dari kampus UMK tercinta Senin, 25 Juli 2016 pukul 20.00 WIB dengan 2 bus Royal hijau dari Jepara, mengangkut 82 peserta termasuk 3 dosen dan 1 laboran.
Tengah malam sudah sampai di tempat transit ke-1 di RM Tuban, para peserta turun ada yang cari toilet ada yg duduk-duduk, ada yang antri menunggu giliran mengambil makan. Setelah selesai makan malam lanjut perjalanan.
Dini hari sudah sampai  Surabaya, menuju tempat transit ke-2 Penginapan depan kampus. Sampai di sini barang-barang diturunkan, antri kunci kamar, istirahat, mandi sholat subuh.

26 Juli 2016
Pukul 07.00 WIB makan pagi, setelah selesai lanjut perjalanan kunjungan Industri ke Pabrik Es Krim. Ada sedikit kecewa KKL tahun ini sebelum pelilihan Biro Perjalanan sudah ditentukan 2 lokasi untuk kunjungan industry, tetapi hanya satu yang bisa di kunjungi karena industry yang satunya tidak bisa menerima kunjungan sehabis lebaran. Memang keberangkatan KKL ini 2 minggu setelah Lebaran, tetapi tetap di nikmati perjalanan satu minggu untuk KKL dan plesir refreshing pikiran setelah sekian lama tidak piknik terakhir piknik 7 tahun lalu, ha..ha.. cukup lama.
Pabrik Es Krim ini merupakan produsen es krim dalam negeri yang mampu bersaing dengan Es Krim Dinding (Wall). Kita hendaknya dukung dengan bela beli produk buatan negeri karena dengan cara itu industry kita dapat berkembang.
Masuk area pabrik di bagi dua kelompok bus 1 masuk lebih dahulu di area pabrik kita harus mematuhi tata tertib yaitu jalan pada jalur yang disediakan tidak boleh melewati garis kuning sebelum memasuki ruangan cuci tangan lebih dahulu dengan handsanitaizer, masuk ke ruang pertemuan tempatnya bersebelahan dengan kantin karyawan. Di sini diberi penjelasan oleh kepala bagian pabrik mengenai sejarah pabrik, perkembangan mesin produksi, armada produksi dan kepedulian industry terhadap lingkungan dan masyarkat. Setelah penjelasan usai kita disuguhi es krim. Setelah selesai mencicipi kita diberi penutup kepala sebelum melanjutkan ke ruang produksi, melihat bagaimana kerja mesin-mesin produksi mengaduk, mencetak, mengemas es krim dll. Menuju ruang penyimpanan es krim, ada peraturan yang harus ditaati yaitu tidak boleh membawa barang elektronik ke dalam ruangan karena disana suhu mencapai -27oC. Pernah kejadian peserta masuk membawa HP  setelah keluar jadi rusak. Sebelum masuk harus memakai jaket khusus berwarna kuning, di ruangan ini tertata tumpukan kardus berisi es krim tertata rapi di rak-rak setinggi 10 m. Di ruang penyimpanan ini terdapat 2 pendingin utama untuk menjaga es krim tidak mencair. Kesan masuk di sisni lubang hidung terasa kering suhu dingin dan kering (kadar air di udara sedikit). Ada peserta yang tidak betah di dalam kemudian keluar dan kunjungan telah usai. Sebelum pamitan berfoto-foto dahulu bersama pemandu dari pihak Industri, dan ucapan terimakasih kepada PT Campia di wakili oleh P Taufik.

Menuju bus, sebelum berangkat makan siang dahulu sudah disediakan nasi kotak.
Melanjutkan perjalanan, melewati pembangkit listrik terbesar di Indonesia Paiton. Bagi yg suka Pokemon di sini tempat mendapatkan Pikacuh tapi kata teman sulit ditangkap. Waktu sudah petang hampir magrib mampir di tempat singgah ke-3 RM Probolinggo. Makan sore dilanjutkan sholat Magrib dengan jamak qasar ta’dim Isya. Pukul 18.30 WIB lanjut perjalanan menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Tidak lama antri di pelabuhan kebetulan bis kita penumpang terakhir kapal feri sehingga tidak menunggu lama kapal sudah berlayar.

Lama penyebrangan 1 jam, rasanya naik kapal pusing naik turun terombang-ambing, perut mual, antri toilet lama, buang air, muntah di toilet hoeek…
Ada teman teman yang mencari tempat tidur di lantai 3 dan memang di situ disediakan tempat untuk tidur penumpang ada yang duduk menikmati hembusan angina malam. Takut masuk angin, daripada nanti hoeek cari kursi di depan, pakai jas almamater biar hangat trus bawa tidur agar tidak terasa pusing.
Sampai Gilimanuk dini hari sekitar pukul 2.00 WITA dilanjutkan menuju tempat singgah ke-4 sampai di tempat singgah pukul 3.30 ya menunggu jafar salah fajar. Ada yang tidur di bus ada yang tidur di Mushola sambal n ngisi batre. Pukul 6.00 WITA persiapan mandi dan makan pagi. Tempat singgah yang ini cukup komplit di pinggir pantai, ada restoran, ada museum ogoh-ogoh juga.
27 Juli 2016
Perjalanan selanjutnya menuju Tanah Lot (sebuah tanah yang berada di tengah laut), menuju gapura masuk Tanah Lot rombongan kita sudah di tunggu oleh 2 Tour Guide cantic-cantik dengan busana adat bali. Mereka memandu kita berkeliling sambil menceritakan sejarah dan legenda tempat ini. Ada uang unik di bibir pantai ada sumber mata air yang rasanya tawar, biasanya air dekat laut rasanya asin tapi ini beda. Setelah selesai berkeliling dan foto-foto lanjut perjalanan berikutnya menuju Joger, pasti sudah banyak yang tahu tempat ini tempat menghabiskan uang ha…ha…

Setelah dari Joger pabrik kata-kata lanjut perjalanan menuju  Danau Bedugul yang terkenal di sana adalah pura dengan 2 beringin yang sama pada gambar uang 50 ribu sebelum menuju sana  mampir di rumah makan di atas bukit sambil makan bias merasakan dinginnya perbukitan dan pemandangan indah, Setelah makan jamak qasar taqir duhur dan asar karena waktu menunjuk pukul 3.00 WITA takutnya keburu. Langsung tancap ke danau di sini tidak lama tidak bias mengunjungi Pura karena sudah sore rencana mau menikmati indahnya sunset di pantai kuta. Langsung gas pol turun bukit, di perjalananan TG sambil cerita tentang sejarah terjadinya Danau Bedugul, diceritakan bahwa dahulu ada orang sakti mandraguna dia sulit dikalahkan istrinya memberi tahu bahwa kelemahannya pada alat terpenting (maksudnya vital) dipanahlah alat nya tersebut dan putus terlempar ke tanah. Tanah itu yang sekarang jadi Danau. Memang disana ada pernakpernik yang bentuknya seperti alat vital (mau beli buat oleh-oleh? Silakan berkunjung) cerita lain tentang sejarah masyarakat Bali campuran Majapahit di wilayah dataran rendah dan masyarakat Bali asli yang tinggal di pegunungan mereka tidak melaksanakan  ngaben karena menurut mereka membakar akan merusak alam. Kalau ada orang meninggal mayatnya di letakkan di suatu wilayah (lupa nama daerahnya) diletakkan di atas batu, konon kabarnya mayat itu tidak membusuk dan tidak berbau (hal ini terjadi hanya khusus di wilayah itu).
Kadang diselingi  nyanyi oleh TG yang bernama Kadek Lisna dipanggil Mpok Lisna. Centilnya ampuun… katanya dia mirip Syahrini (oke lah mirip sedikit). Terkadang juga menggoda pak Taufik dan Pak Riyanto, memanggil dengan suara menggoda. (hi.. malah gilo aku).

Jalan menuju Kuta macet dan sudah kelewat sore lihat sunset gagal/batal lanjut ke hotel dekat pantai. Bus besar tidak dapat masuk area hotel jadi kita menuju hotel naik kol warna-warni isi 12 orang. Sampai hotel ambil kunci kamar 1 kamar 3 orang. Mandi, sholat, istirahat pukul 20.00 WITA makan malam ada juga dangdutan (sudah disediakan oleh biro perjalanan)
Malam semakin larut teman-teman ada yang jalan-jalan di Legian, ada yang cari pokemon. Waktunya istirahat di kamar.
28 Juli 2016
Pagi bangun persiapan kemas-kemas dan makan pagi. Perjalanan selanjutnya ke Tanjung Benoa di sini banyak disediakan wahana permainan boot, surfing. Tapi saya memilih melihat penangkaran penyu dengan menyewa perahu per orang 50 ribu untuk pulang pergi bonus roti tawar untuk makan di perjalanan he…he.. (bukan, tapi untuk beri makan ikan di tengah laut) Pada bagian tengah perahu terdapat kaca sehingga penumpang bisa melihat dasar laut, saat itu air sedang surut jadi ikan-ikan tidak mau mendekat. Sampai di penangkaran masuk beli tiket 10 rb/orang. Di sana ada 3 penyu besar tidak hanya itu ada juga penyu warnanya pink, ada elang, iguana (binatang purba), ular, kera, burung hantu. Dah selesai berkeliling  penangkaran balik ke perahu dan ternyata perahu rombongan kita terakhir berangkat teman yang lain sudah cuci tangan, makan selesai kita baru mulai makan siang lauknya mau habis!!!!

Lanjut perjalanan sholat mampir di Masjid yang menarik di kompleks masjid ini terdapat tempat ibadah agama lain ada Gereja, Wihara dan Pura ini sebagai symbol kerukunan umat beragama hidup berdampingan di masyarakat.

Menuju pantai Pandawa, pantai ini sebelumnya belum banyak dikenal, ada seorang Australia mengekspos pantai yang begitu biru berpasir putih ini ke luar. Itu diketahui oleh kepala desa adat setempat, beliau berinisiatif menjadikan pantai ini menjadi tempat wisata karena sulitnya jalan menuju kesana yaitu harus melompati perbukitan kapur beliau mengusulkan mengeruk bukit kapur yang begitu tinggi agar dapat membuka jalan menuju pantai. Di pinggir jalan berdinding bukit kapur terdapat patung dewi Kunti, Pandu dan Pandawa 5.
Setelah puas berfoto, bermain ombak, mencari cemilan lanjut perjalanan belanja pernak-pernik di Cening Bagus perjalanan 2 jam dari Pantai Pandawa, yang dijual cukup komplit ada pakaian, kerajinan tangan (ada alat vital terbuat dari kayu, yg sy critakan di Danau Bedugul dan itu dijual di sini), aneka makanan, kopi dll. Di lantai 2 dijual aneka kerajinan seperti piring, asbak, patung, lukisan dll. Usai belanja rombongan sudah dipersiapkan sarapan (tentunya oleh biro) tempatnya juga di lantai 2 ada ruang aula khusus. Konsepnya seperti saat di hotel dekat pantai Bali makan sambil karaoke/dangdutan vokalisnya TL (Tour Leader dari bis 1) dan sopir bis. Sembari menghilangkan pegal di punggung ada yang joged juga. Kalau mau lihat P Win bergoyang tonton di Youtube. Ha… ha….

Sudah kenyang, penat hilang, habis belanja lanjut perjalanan. Ada teman yang nyeletuk  “ Ya perjalanan berikutnya ke Kudus!” ha.. ha.. memang sebagian teman sudah terlihat lelah empat hari naik kendaraan, terombang ambing perahu dan kapal. Lanjut jalan menyebrang ke Padang Bay persiapan penyeberangan ke Pulau Lombok. Kita menyebrang di malam hari merasakan dinginnya angina laut malam selama 4 jam. (begitu lamanya dan pasti mual dan pusing mabok laut, hoeek…) di kapal disediakan tempat tidur matras tapi ada tulisan “ sewa 10.000” ya duduk di kursi aja pakai jas almamater, sarung di ikat di leher, cari kursi didepan, sambil nonton TV. Waktu itu diputarkan video Jackie Chan nonton video sambil agak-agak tidur. 

29 Juli 2016
Sampai di pulau Lombok di pelabuhan kita sudah ditunggu oleh Tour Guide orang Lombok asli Mr. Joni  TG di bus 2. Menuju tempat singgah, untuk menanti fajar menjelang. Entah apa nama tempatnya yang jelas kamar mandinya banyak (tidak perlu antri) ada gazebo (sambil ngecas hp dan tidur-tiduran). Mandi, nongkrong (buang air), Subuhan, pukul 07.00 WITA makan pagi. Makanan tidak biasa walaupun citarasa lauknya sama saja dengan sebelumnya , tetapi nasinya keras (kurang air) tehnya anyep, gulanya ambil sendiri jadi yang terakhir ambil gak kebagian tapi tetap disediakan oleh pihak cateringnya. Rasanya makan pagi masih terasa mual dan pusing naik kapal ditambah mengunyah nasi yang keras perlu waktu lama sebelum ditelan supaya perut tidak menolak, hoeek….

Lajut perjalanan wisata alam ke Bukit Malimbu di sini kita dapat melihat pantai, selama perjalanan banyak sekali pohon kelapa yang tinggi-tinggi dan ada sapi, kata Mr Joni sapi disini diangon dilepas bebas tidak diikat kadang pulang setelah berhari-hari, anehnya tidak dicuri orang. Langsung menuju Gili Trawangan sampai di pantai kita sudah ditunggu perahu. Naik perahu lagi. Pemandangan di sana melihat turis-turis berjemur, ada juga diving, mandi di pantai.

Selesai kembali lagi ke bis, sebelum berangkat makan dahulu sudah disediakan nasi kotak dan nasinya sama saja keras (kurang air) terpaksa gak dihabiskan makanannya. Lanjut ke Pantai Segigi melihat sunset pantai ini dekat dengan hotel-hotel dan jalan raya. Waktu hampir Magrib singgah dulu di rumah makan untuk sarapan, setelah usai lalu ke hotel yang jaraknya 1 km tidak jauh. Seperti biasa antri kunci masuk kamar istirahat.
30 Juli 2016
Puku 07.00 WITA makan pagi dan ternyata makan di hotel antri lauknya habis, piringnya habis, untung dapat antrian depan kita selesai makan masih ada teman yang antri. Jadi yang makan duluan segera dihabiskan supaya piringnya buat yang belum. Hangatnya pertemanan…
Lanjut perjalanan ke Lombok Barat wisata budaya di Pura Lingsar, 2 tempat ibadah yang berdampingan umat Hindu dan Muslim. Di bagian utara terdapat pura hindu bernama Gaduh sedangkan bagian selatan Pura Weku Telu bernama Kemaliq. Pura Lingsar merupakan pura terbesar di Lombok. Dibangun oleh Raja Anak Agung Ketut Karangasem dianggap pura yang suci. Ada juga upacara saling lempar telur, bukan sembarang telur yang dilempar tapi telur busuk hoeekk…
Ada juga sumber mata air yang tidak pernah kering semua diberi kesempatan untuk cuci muka, minum air tersebut, wudhu juga. Kita disuruh menghitung batu dari kiri ke kanan, dari kanan ke kiri dan dari tengah jika semua hitungan benar maka impian akan terwujud.
Ada kolam yang ada ikannya konon ikan itu tidak di taruh di kolam tapi datang sendiri ke kolam, kolam itu tinggi airnya tetap walau musim kemarau/hujan.
Yang menarik lagi di luar komplek Pura, depan rumah warga ada pohon kelapa bercabang 6.
Dah selesai berkeliling lalu makan siang.

Perjalanan berikutnya pulang ke Kudus.
31 Juli 2016

No comments:

Post a Comment